BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah banyak dirasakan manfaatnya
bagi kehidupan masyarakat. Baik itu dalam bidang pendidikan, perbankan,
kriminal, manajemen rumah sakit, kesehatan, dan sebagainya. Perkembangan
teknologi informasi di bidang kesehatan khususnya sangat membantu masyarakat
dalam mengetahui kondisi kesehatannya dengan mudah. Bukan hanya itu,
pengetahuan tentang janin yang masih dalam kandungan, seperti bagaimana kondisi
janin, jenis kelamin, dan informasi lain, bisa didapatkan dengan mudah akibat
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kini terus berkembang
dengan pesat dan baik. Teknologi yang digunakan untuk mengetahui segala tentang
kondisi janin ini adalah teknologi USG.
USG
adalah kepanjangan dari Ultrasonografi ini telah banyak digunakan di rumah
sakit- rumah sakit di Indonesia. Dengan menggunakan gelombang suara,
pendeteksian kondisi janin akan lebih aman karena tidak menggunakan sinar yang
biasanya menimbulkan radiasi yang berdampak pada perkembangan genotip janin,
bahkan bisa menyebabkan mutasi kromosom yang menyebabkan janin mengalami
kelainan-kelainan pada fenotipnya kelak setelah terlahir.
B. Rumusan Masalah
Teknologi
yang berkembang di bidang kesehatan semakin baik dan membawa dampak positif
bagi penggunanya. Sebagai contoh adalah teknologi USG untuk mendeteksi kondisi
janin yang ada dalam kandungan. Berikut ini rumusan masalah yang dibahas dalam
makalah sederhana ini, antara lain:
1. Bagaimana
gambaran umum perkembangan teknologi informasi secara umum?
2. Bagaimana perkembangan teknologi di bidang kesehatan
khususnya dalam pemeriksaan janin kandungan pada zaman dahulu?
3. Bagaimana
perkembangan teknologi di bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan janin kandungan
pada masa sekarang?
4. Bagaimana
perbandingan perkembangan teknologi pada zaman dahulu dan di masa sekarang?
5. Apa
saja kelebihan dan kekurangan di masing-masing zaman?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi (PTI) dan
sekaligus menjawab pertanyaan pada rumusan masalah di atas, yaitu:
1. Menjelaskan
perkembangan teknologi di bidang kesehatan secara umum.
2. Menjelaskan
perkembangan teknologi di bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan janin kandungan
pada zaman dahulu.
3. Menjelaskan
perkembangan teknologi di bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan janin
kandungan pada masa sekarang.
4. Menjelaskan
perbandingan perkembangan teknologi dahulu dan sekarang.
5. Menunjukkan
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing perkembangan teknologi dahulu dan
sekarang.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas pengetahuan lebih lanjut tentang
perkembangan teknologi di bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan janin
kandungan.
1. Bagi
Ilmu Pengetahuan
Dengan adanya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin baik, memicu banyaknya ilmu pengetahuan
yang bisa diperoleh dari masing-masing teknologi.
2. Bagi
Lembaga
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan janin kandungan,
memicu lembaga terkait masalah kesehatan (rumah sakit) untuk memfasilitasi
lembaganya dengan teknologi yang sedang marak digunakan dan menjadi incaran
masyarakat kini.
3. Bagi
Masyarakat umum
Pemeriksaan janin kandungan menggunakan
alat USG sebagai hasil dari perkembangan teknologi informasi di bidang
kesehatan, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati hasilnya,
yaitu pengetahuan lebih lanjut tentang kondisi kehamilan dan janin di dalamnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
Seperti orang
yang selalu membutuhkan hal-hal baru disekililingnya menimbulkan keinginan
untuk selalu membawa dirinya berkembang mengikuti setiap perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam bidang kesehatan, perkembangan teknologi
informasi dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan tetap dalam
kondisi badan yang baik dan sehat.
A. Gambaran Umum Perkembangan
Teknologi Informasi USG di Bidang Kesehatan
Teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin dan terus berkembang hingga saat ini membawa banyak
dampak positif bagi kehidupan masyarakat seluruh dunia. Dalam bidang kesehatan,
banyaknya penemuan dan penciptaan alat-alat canggih untuk pemeriksaan kondisi
kesehatan masyarakat semakin dikembangkan. Begitu juga untuk pemeriksaan janin
yang masih dalam kandungan. Bagaimana kondisi kesehatan bayi, kondisi fisik,
apakah normal atau ada kelainan, bisa juga mencari tahu jenis kelamin bayi.
Sebelum ditemukannya
suatu alat yang bisa mendeteksi kondisi dan perkembangan janin, misalnya untuk
mengetahui jenis kelamin bayi, berkembang mitos-mitos di kalangan masyarakat,
yaitu dengan melihat apakah perut sang ibu berbentuk tumpul atau lancip. Jika
tumpul maka bayinya kelak berjenis kelamin laki-laki sedangkan jika lancip maka
bayinya kelak berjenis kelamin perempuan.
Namun,
kedatangan alat canggih yang ditemukan oleh Langevin (tahun 1918) dalam bidang
teknik untuk radar (teknik SONAR, yaitu Sound, Navigation, and Ranging) pada
perang dunia I, yang waktu itu digunakan untuk menentukan kedalaman laut. Dan
di tahun 1937 alat ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh
yang dikenal dengan USG. USG ini merupakan alat praktis dengan pemeriksaan
klinis yang luas, sehingga tahun 1952, Hoery dan Bliss berhasil melakukan
pemeriksaan pada beberapa organ, seperti hepar dan ginjal.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan
alat yang berguna untuk mendapatkan informasi detail dari perkembangan janin.
Pemeriksaan USG ini tidak menimbulkan bahaya bagi ibu maupun janin. Kemungkinan
efek yang merugikan tersebut sudah sering diteliti dan tidak pernah terbukti
ditemukan suatu masalah. Tidak seperti X-ray yang berbahaya bagi bayi,
pemeriksaan USG mencakup penggunaan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi
yang dibuat dengan memasang pengubah arus pada suatu alat yang disebut transduscer. Transducer inilah yang akan
menerima dan mengirimkan gelombang suara. Transducer tersebut bergerak di atas
gel yang sudah dioleskan di atas perut ibu hamil, dan mengumpulkan gelombang
suara echo ketika memantul pada bayi,
kemudian komputer akan menerjemahkan ke
dalam gambar. Keadaan seperti itu dapat diilustrasikan seperti radar yang
digunakan pesawat udara atau kapal selam untuk menciptakan gambaran tanah
lapang di kegelapan malam ataupun di dasar lautan. Perangkat USG terdiri dari
transducer, monitor, dan mesin USG. Transducer
adalah komponen USG yang yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa
(misalnya dinding perut atau dinding poros usus besar) pada pemeriksaan
prostat. Di dalamnya juga terdapat kristal untuk menangkap pantulan gelombang
yang disalurkan oleh transducer. Monitor merupakan perangkat yang digunakan untuk
menampilkan display hasil USG dan mengetahui arah dan gerakan jarum menuju
sasaran. Mesin USG merupakan bagian
dari USG yang berfungsi untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk
gelombang (berfungsi sama seperti CPU pada PC).
B. Perkembangan Teknologi USG Zaman
Dahulu
Sebelum
ditemukannya suatu alat untuk pemeriksaan kondisi janin dalam kandungan,
beredar mitos-mitos dalam masyarakat. Misalnya untuk mengetahui jenis kelamin
bayi bisa dilihat dari bentuk perut ibu hamil, jika bentuk perut tumpul maka
jenis kelamin bayi adalah laki-laki, sedangkan jika bentuk perut lancip maka jenis
kelamin bayi adalah perempuan. Selain itu ada juga contoh lain menggunakan rasa
masakan ibu hamil, jika asin maka jenis kelamin bayi laki-laki, sebaliknya jika
manis maka jenis kelamin bayi perempuan.
Setelah
penemuan USG, pendeteksian kondisi janin menjadi lebih mudah, bahkan bukan
hanya untuk mengetahui jenis kelamin bayi, namun juga untuk mengetahui
bagaimana kondisi janin dalam kandungan, termasuk jika terjadi
kelainan-kelainan pada janin bayi.
USG
yang pertama kali dikenalkan adalah USG 2D, yaitu jenis pemeriksaan yang
menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang) dengan kualitas gambar
yang baik. Gambar yang dihasilkan dari pemeriksaan USG 2D ini hanya
memperlihatkan garis besarnya saja, sehingga hanya bisa dimengerti oleh dokter.
Selain itu, alat ini juga bisa mendeteksi kelainan bawaan dari calon bayi yang
juga hanya bisa dimengerti oleh dokter. Pemeriksaan USG dengan menggunakan USG 2D
biasanya dilakukan saat pemeriksaan awal atau masih di trimester awal, namun
bisa juga dilakukan sepanjang usia kehamilan. Alat ini juga bisa merekam
gerakan janin meskipun gambar terlihat samar-samar. Permukaan dan tekstur tubuh
janin hanya berupa semburat warna hitam putih.
Prinsip
kerja USG ini adalah dengan menggunakan gelombang suara dengan frekuensi lebih
tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa
mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi
antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan
USG ini menggunakan frekuensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz). Gelombang suara
tersebut melewati jaringan tubuh, misalnya kulit, lapisan lemak perut,
otot-otot perut, dan cairan ketuban, kemudian dipantulkan, ditangkap dan
dimunculkan dalam bentuk monitor.
Dalam
pemeriksaan USG ini digunakan dua metode yang lazim ditempuh, yaitu metode transabdominal dan metode transvaginal. Metode transabdominal dilakukan dengan cara
mengoleskan semacam jelly di perut lalu menggerakkan transducer untuk memperoleh
gambaran yang dikehendaki. Secara sederhana, jelly berfungsi mempertinggi
kemampuan mesin USG untuk mengantarkan gelombang suara. Metode kedua adalah transvaginal. Pada metode ini,
transducer dimasukkan ke vagina. Dengan cara ini, gambar yang dihasilkan
lebih jelas karena resolusi yang lebih tinggi. Karena obyek yang diperiksa
berada lebih dekat dengan transducer daripada metode transabdominal.
Sebagai catatan, metode transvaginal dijamin
tidak berefek negatif apa pun untuk ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Prosedur pemeriksaan dengan metode ini memakan waktu sekitar 15 menit. Selama
pemeriksaan, pasien dapat menyaksikan gambar-gambar bayinya melalui monitor.
C. Perkembangan Teknologi USG Zaman
Sekarang
Melakukan
pemeriksaan pada janin yang masih dalam kandungan, kini semakin dipermudah
dengan adanya alat yang dikenal dengan USG.
Sejak
tahun 1961 USG dilakukan dalam dunia kedokteran kandungan. USG merupakan salah
satu imaging diagnostik (pencitraan
diagnostik) untuk memeriksa alat-alat atau organ tubuh dalam manusia, di mana
pemeriksaan itu bisa digunakan untuk mempelajari bentuk, ukuran anatomis,
gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan USG memberikan informasi detail dari perkembangan
janin dalam kandungan.
Penggunaan
USG 2D sebagai alat pemeriksa kondisi janin bayi dirasa masih belum memuaskan
hasilnya, akhirnya ditemukan model alat USG baru seperti USG 3D, 4D, dan
Doppler. Prinsip kerja dari USG-USG yang baru ini sama halnya dengan USG 2D
hanya saja gambar yang ditampilkan oleh monitor sedikit berbeda. Tentunya
karena alat yang berkembang kini semakin canggih.
1. USG
3D
Dengan alat USG ini maka ada
tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini
tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi
yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya
yang diputar). Penggunaan USG 3D bisa untuk mendeteksi kelainan bawaan pada
bayi, seperti jantung, tulang, bibir, plasenta/tali pusar, dan alat kelamin.
USG ini bisa dilakukan saat usia kehamilan 28-34 minggu, sehingga hasil
pemeriksaan lebih memuaskan.
2. USG
4D
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya
istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar
yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar
janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim. Oleh karena gambar yang dihasilkan
oleh USG 4D ini bergerak, membuat orangtua seperti menonton video kehidupan
bayinya.
Meskipun masih dalam kandungan,
ternyata bayi mampu melakukan aktivitas seperti mengejapkan mata, menguap,
mengernyitkan dahi, bahkan tersenyum. Hal-hal semacam ini bisa diketahui
menggunakan pemeriksaan USG 4D.
3. USG
DOPPLER
Pemeriksaan USG yang mengutamakan
pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk
menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini
meliputi:
- Gerak naFas janin (minimal 2x/10
menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya
10-20 cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.
D. Perbandingan Perkembangan Teknologi
Informasi pada Zaman Dahulu dan Sekarang
Teknologi informasi
semakin dikembangkan dari waktu ke waktu agar penggunaannya semakin luas.
Begitu juga dengan alat pemeriksaan kondisi janin, USG semakin dikembangkan
agar semakin mudah untuk digunakan, dan menghasilkan keakurasian yang lebih
tepat.
Berikut ini adalah
tabel perbandingan alat USG zaman dahulu (2D) dan USG sekarang (3D dan 4D).
|
USG
2 D
|
USG
3 D
|
USG
4 D
|
Bentuk gambar yang terlihat
|
Bayi dari satu sisi.
|
Bayi secara keseluruhan.
|
Bayi secara keseluruhan dan
bergerak.
|
Apa diketahui?
|
Kelainan bawaan, namun kadang
hanya dapat di mengerti oleh pemeriksa (dokter).
|
Kelainan bawaan pada bayi
(jantung, tulang, bibir, plasenta/tali pusar, alat kelamin).
|
Sama dengan USG 3 D.
|
Kapan paling ideal dilakukan?
|
Sepanjang usia kehamilan.
|
Sepanjang usia kehamilan, selagi
ada ruang antara janin dan rahim yang terisi air ketuban.
Untuk kepuasan melihat sangat
dianjurkan pada usia 28-34 minggu.
|
Sama dengan USG 3 D.
|
Cara penyimpanan
|
Dicetak seperti foto.
|
Dapat disimpan dalam bentuk CD
ROM, atau dicetak.
|
Dapat disimpan dalam bentuk CD
ROM, dengan image yang bergerak seperti video.
|
E. Kelebihan dan Kekurangan
Perkembangan Teknologi Informasi Dahulu dan Sekarang
Secara umum, alat
pemeriksa USG tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya karena penggunaan
gelombang suara yang lebih aman dibanding X-ray yang menggunakan sinar radiasi.
Namun, kadang-kadang keakurasian USG yang masih dipertanyakan, karena semua
kembali kepada hukum Tuhan yang menentukan.
Berikut ini beberapa
kelebihan dan kekurangan alat USG yang berkembang.
1. USG
2D
a. Kelebihan
USG 2D
a) Menghasilkan
kualitas gambar yang baik pada masa awal dikenalkan
b) Memungkinkan
pemeriksaan dapat dilakukan di sepanjang usia kehamilan
b. Kekurangan
USG 2D
a) Gambar
janin yang dihasilkan hanya secara garis besar, tidak terlalu detail.
b) Permukaan
dan tekstur jaringan tubuh janin hanya berupa semburat warna hitam putih
c) Gambar
yang dihasilkan biasanya hanya bisa dimengerti oleh dokter
2. USG
3D dan 4D
a. Kelebihan
USG 3D dan 4D
a) Visualisasi
permukaan dan tekstur jaringan tubuh janin lebih jelas
b) Dapat
memantau kondisi janin dari posisi yang berbeda, karena USG ini memungkinkan
gambar bisa diputar.
c) Dapat
mengetahui kelainan bawaan bayi, seperti jantung, tulang, bibir, tali pusar,
dan alat kelamin
d) USG
4D memungkinkan menghasilkan gambar yang bisa bergerak (animasi)
b. Kekurangan
USG 3D dan 4D
a) USG
4D masih termasuk alat yang langka, sehingga diperlukan biaya pemeriksaan dan
cetak hasil yang tidak sedikit.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin pesat membawa dampak yang baik bagi
kehidupan masyarakat di dunia, namun demikian setiap masing-masing perkembangan
pasti memiliki dampak negatif juga. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di bidang kesehatan khusunya dalam pemeriksaan janin kandungan
memudahkan diagnosa terhadap janin yang masih dalam kandungan. Teknologi yang
digunakan untuk pemeriksaan ini adalah teknologi USG atau Ultrasonografi. Dari
namanya saja, sudah terlihat bahwa teknologi ini menggunakan gelombang suara
(ultrasound) sebagai alat untuk memeriksa kondisi janin. Alat ini lebih baik
karena tidak akan menimbulkan efek radiasi (karena penggunaan gelombang suara
bukan sinar). Namun, tidak menutup kemungkinan adanya ketidakakuratan data
akibat salah diagnosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar